This slideshow requires JavaScript.
Kosong
Ketika menangis tidak lagi melegakan
Ketika tawa tidak lagi menghibur
Ingin rasanya kutelan malam agar tak ada sepi
Ketika asa tak lagi berwarna
Ketika rindu tak lagi di hiraukan
Ingin rasanya kutebang cinta dan kubuang ke laut
Tidak ada lagi rasa
Tidak ada lagi cerita
Yang ada hanya aku yang termangu menanti jiwa
Kosong!
20 November 2018
Hai Kamu
Sebelas Maret Dua ribu delapan belas,
Hai kamu, sudah lama ingin kukatakan ini sama kamu. Ya, Kamu! Aku sayang kamu! Norak? Berlebihan? Aku tidak perduli, karena aku sayang kamu.
Hai kamu, tahukah bahwa apa yang kurasa ini salah? Bahwa mencintaimu adalah suatu kesalahan terbesar dalam hidupku?
Hai kamu, aku senang sekali pada saat kamu juga bilang sayang aku. Tapi tahukah kamu kalau aku meragukan kata katamu? Meragukan cintamu yang katanya juga sebesar cintaku? Pasti tidak, pasti cintaku yang paling besar, bukan kamu!
Hai kamu, aku merindu. Amat sangat merindu. Tapi tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak berhak melakkan apa-apa.
Hai kamu, mari kita sudahi saja. Aku tersiksa, bukan karena kerahasiaan tapi karena rasa cintaku padamu begitu besar. Aku tidak bisa merengkuhmu dalam pelukanku setiap saat, dan itu menyiksaku.
Hai kamu, aku lelah. Lelah karena semakin lama perasaan ini semakin besar dan mendesak hatiku. Sesak karena rindu. Sesak karena sayang. Sesak karena kamu bukan milikku.
Hai kamu, ijinkan aku untuk merasa dicintai oleh kamu meskipun sembunyi-sembunyi. Ijinkan aku untuk merasakan sayangmu yang katanya pun besar.
Hai kamu, aku merindumu. Tahukah kamu?
~curahan hati yang siang ini kudengar~
Dia Datang
Empat Maret Duaributujuhbelas
Aku jadi ingat ditempat ini, aku bertemu dia, Sang Sepi yang dulu kusebut monster. Sekarang kami jadi lebih sedikit bersahabat, dan sejujurnya dia tidak seburuk yang kukira. Berteman dengannya membuatku mempunyai banyak waktu untuk melihat kembali semua kepingan ingatan dan kejadian yang terlupakan.
Kini Sang Sepi menyodorkan teman barunya yaitu Sang Mimpi. Hmm….sepertinya teman barunya bisa lebih menguntungkan di banding Sang Sepi.
Sang Mimpi ini bahkan lebih santun dan lemah lembut. Tidak terasa aku berbicara dalam sunyi selama 4 jam. Dia lebih menarik. Dia membuatku terbuai, dia membuatku melayang. Sejenak aku melupakan Sang Sepi yang kini sepertinya beringsut pergi meninggalkanku dengan teman barunya.
Jebakan batman!! Aku terpesona! Ingin rasanya kuajak pergi Sang Mimpi ini kemanapun aku pergi. Karena ternyata, dari obrolan kami ada begitu banyak kesamaan dalam diri kami. Akh, aku tidak ingin Sang Sepi kembali, dan sepertinya dia mengerti.
Tapi kemudian, Sang Mimpi mulai bosan menemaniku. Mau kemana kau? Jangan pergi, kataku. Ia pun tersenyum, dan kembali menghampiriku lalu berkata: “Aku hanya mimpimu, yang tak akan pernah bisa kau pegang. Aku hanya mimpimu, yang tak akan pernah bisa kamu miliki. Tapi aku bisa datang kapanpun jika kamu berkehendak. Asal Sang Sepi tidak kau singkirkan. Dekati Sang Sepi, maka aku akan bersamamu, walaupun kita tidak bisa bersentuhan!”
Galau! Seperti layaknya anak remaja yang sedang jatuh cinta, aku galau! Kacau! Merindu tapi tak sanggup memeluk.
Sang Sepi pun menghampiriku dan menepuk pundak ku pelan. “Sudahlah, aku yang paling setia disini. Aku akan menemanimu! Toh, jika ada aku, kamu akan bertemu dengan Mimpi.”
Seperti ditarik kembali ke dasar kenyataan. Aku tersenyum. Ya, benar! Dia hanya Mimpiku, yang tak bisa kumiliki. Dia hanya mimpiku, yang tak bisa kupegang dan kupeluk.
Ketika Cinta Di Pertanyakan
3 Maret 2017
Ketika cinta di pertanyakan
rasa itu diragukan
cinta mula-mulanya memudar
diterpa cemburu dan mati bosan
Ketika cinta menyimpang
kesadaran hilang dan rasanya hampa
Kembalikan cintaku
Kembalikan cintamu
Karena cintanya lebih kuat dari kesedihan.
cinta yang salah
aku mencintaimu dengan salah
dengan segala kekuranganku
aku mencintaimu dengan salah
karena tidak seharusnya cinta itu hadir
aku mencintaimu dengan salah
karena mengorbankan cinta lain
aku mencintaimu dengan salah
tapi aku tak ingin menjadi benar
10 Feb 18 Continue reading